Ketua DPW LDII Provinsi Jambi, Rahmat Nuruddin
mengatakan, pihaknya mendorong peserta pelatihan mampu membuat berita di
setiap kegiatan. “Baik kegiatan kebangsaan, dakwah, hingga sosial
kemasyarakatan,” ujarnya pada Sabtu (5/10).
Ia berharap, peserta dapat mengelola website dan akun media
sosial LDII Jambi. “Sehingga dapat memperkuat pemberitaan LDII,” tegasnya.
Senada, Ketua Biro Komunikasi, Informasi dan Media DPW LDII
Provinsi Jambi, Fadli mengatakan, pada era digital saat ini, masyarakat
disuguhi dengan berbagai informasi dari berbagai media.
Melalui pelatihan tersebut, ia berharap generasi muda bisa membedakan antara berita yang berdasarkan fakta atau berita hoax. “Nantinya generasi muda LDII akan semakin memahami mana berita yang benar atau hanya hoax, saya berharap kedepannya semakin banyak berita-berita yang positif tentang LDII,” kata Fadli.
Sementara itu, Ketua DPP LDII Rulli Kuswahyudi menegaskan,
sudah saatnya generasi muda andil beramal shaleh. “Terutama dalam hal
menyebarkan konten positif,” terangnya
Berkaitan dengan ujaran kebencian dan hoax yang marak di media
sosial, Rulli menyarankan untuk tidak merespon. “Tidak perlu berdebat di media
sosial, karena tidak ada untungnya,” tuturnya.
Selanjutnya, di era post-truth, menurut Rulli, kebenaran bukan
sebatas ditentukan oleh fakta, tetapi persepsi. Opini yang beredar, terkadang
dianggap sebagai fakta yang harus dipercaya oleh publik, dengan mengesampingkan
fakta dan data informasi yang objektif.
“Kita harus hadapi post-truth atau kebenaran baru yang
berasal dari hasil framing. Post-truth adalah pergeseran sosial spesifik yang
melibatkan media sebagai arus utama dan para pembuat opini,” tutupnya.