Bandar Lampung (29/8). Kebenaran baru yang disebabkan oleh penggiringan opini, acapkali muncul pada era new media seperti saat ini. Hal itu disampaikan Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso dalam pelatihan jurnalistik zona Sumatera bagian Selatan (Sumbagsel) dan Banten di Bandar Lampung, pada Sabtu-Minggu (26-27/8).
“Menurut para ahli, era digital seringkali muncul kebenaran baru, yakni kebenaran berdasarkan framing. Oleh karena itu, pelatihan ini menjadi perlu karena kami ingin membuat kebenaran. Kebenaran yang hakiki bukan kebenaran dari sebuah penggiringan opini yang dilakukan kelompok tertentu,” ungkapnya.
Selain itu, tambahnya, pelatihan ini, sebagai langkah bagi LDII untuk menciptakan kebenaran yang aktual sehingga masyarakat mendapat informasi yang baik dan benar. “Sehingga membentuk masyarakat yang memiliki moralitas dalam menciptakan informasi yang riil,” tambahnya.
KH Chriswanto menegaskan, maraknya berita bohong di media sosial menjadi perhatian khusus LDII dalam mengedukasi warganya. “Kami bekerja sama dengan Kominfo menggelar literasi digital. Dengan tujuan membuat safety digital. Dengan paham literasi digital, masyarakat bisa menjadi lebih terkontrol,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua DPW LDII Lampung Muhammad Aditya mengatakan, para peserta diharapkan mampu menyerap materi yang diberikan oleh pemateri. Sehingga kontribusi LDII di semua tingkatan dapat terpublikasi dengan masif.
“Kami bersyukur pelatihan jurnalistik ini dapat terlaksana dengan baik. Diharapkan para peserta dapat berkontribusi di daerahnya masing-masing sehingga pemberitaan tentang kontribusi LDII semakin banyak,” ujarnya.
Menurutnya, LDII sebagai lembaga dakwah berkewajiban dan bertanggung jawab untuk memberikan pencerahan terhadap masyarakat khususnya generasi muda. Era digital seringkali disalahgunakan oleh pihak tertentu untuk menciptakan kebenaran semu.
“Kami berharap, setelah acara ini menelurkan jurnalis-jurnalis muda yang berdedikasi dengan menginformasikan keadaan riil di sekitarnya. Selain itu, sebagai upaya meningkatkan literasi digital di Indonesia terutama di Sumatera,” harapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPP LDII Bidang Komunikasi, Informasi dan Media (KIM) Rulli Kuswahyudi mengapresiasi pelaksaan pelatihan jurnalistik zona Sumbagsel dan Banten.
Kegiatan itu diikuti 142 peserta dari DPW LDII Bengkulu, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Lampung dan Banten. Pelatihan tersebut dibagi menjadi tiga kelas yakni kelas jurnalistik online, kelas jurnalistik TV dan media sosial.
“Mudah-mudahan ilmunya bisa bermanfaat. Semoga bisa menjadi amal shaleh peserta ketika kembali ke daerahnya masing-masing. Jadilah generasi muda yang memiliki amalan andalan dengan beramal shaleh melalui pemanfaatan media massa dan media sosial. Kami berharap para peserta pelatihan mampu mengembangkan kemampuan digitalnya baik bagi pribadi maupun organisasi,” ujarnya.
Menurutnya, tantangan yang sebenarnya setelah pelatihan adalah tindak lanjutnya. Berkaitan dengan hal tersebut, pihaknya memonitor peserta pelatihan melalui platform digital. Diharapkan, itu menjadi sarana untuk berkoordinasi dan bertukar informasi.
“Diharapkan para peserta pelatihan menjadi agen-agen perubahan di daerah masing-masing. Jangan sampai kami di-framing kelompok tertentu tapi kami membuat frame baru. Dan kami ingin mengisi dunia digital dengan hal yang bermanfaat dan positif,” paparnya.