Jambi | Disela-sela kesibukan sebagai Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang sedang melakukan pemotretan terhadap Suku Anak Dalam (SAD), Dr. Juju Saepudin, M.Ag menyempatkan sambangi santri Pondok Pesantren Tawakal Jambi, Sabtu (24/6) kemarin.
Dihadapan ratusan santri pondok pesantren yang berada dibawah naungan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), Doktor yang akrab disapa Saep itu juga aktif sebagai Pengurus Majelis Ulama Indonesia Pusat memberikan nasehat dan motivasi agar generasi millenial dari LDII muncul sebagai generasi emas sebagai bonus demografi bangsa ditahun 2045 mendatang.
Saep berharap agar LDII dapat memperkuat kaderisasi dan diperkuat dengan lembaga pendidikan.
"artinya jangan merasa puas dengan lembaga pendidikan yang sudah ada hari ini, tapi bagaimana secara jenjang ditingkatkan dan bisa merambah dibidang yang lainya," harapnya dihadapan para santri yang sangat antusias mendengarkan arahannya.
menurut Saep, LDII merupakan organisasi yang luar biasa dan perlu mendapatkan apresiasi terutama dalam kegiatan sosial. Namun sayangnya beberapa kegiatan LDII jarang terekspos di media, sehingga itu menjadi PR bersama agar teman-teman LDII kedepannya memanfaatkan IT dengan baik untuk media publikasi.
"IT sebagai media dakwah, jadi isu-isu yang selama ini mungkin berdampak negatif kepada LDII itu bisa di counter dengan media tersebut, " tambahnya.
Lebih lanjut Saep berpesan, agar tidak tertinggal isu-isu yang urgent dan aktual maka perlu ada semacam pemetaan strategi, sehingga teman-teman LDII bisa masuk ke semua lini dakwah. Misalnya bergandengan tangan dengan Kementerian Agama dalam mendapingi Suku Anak Dalam yang ada di Provinsi Jambi.
"Saya berharap ada diantara teman-teman LDII yang bisa bekerjasama dengan penyuluh agama di Kemenag, untuk memberikan pencerahan dan berdakwah kepada SAD yang ada dibeberapa Kabupaten di Provinsi Jambi." Pungkasnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPW LDII Provinsi Jambi Rahmat Nuruddin, S.Kom. saat kami konfirmasi melalui telpon, pihaknya akan selalu bersinergi dengan pihak terkait untuk menggemakan dakwah bil hal yakni dengan menjadi warga negara yang baik serta tunduk dan patuh kepada pemerintah yang sah berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
"Setiap bulan Kami selalu mengarahkan pada warga LDII di manapun berada agar selalu Amar ma'ruf bil hal, Yakni dengan menjadi warga yang baik dan peduli pada lingkungan sekitar." ujar Rahmat.
Semoga generasi penerus millenial dari LDII muncul sebagai generasi emas, sebagai bonus demografi bangsa Indonesia di tahun 2045.